I’tikaf menjadi salah satu ibadah sunnah yang banyak umat Islam lakukan pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Pelaksanaan I’tikaf dilakukan dengan cara berdiam diri di dalam masjid dan di dasari niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lantas, Itikaf sampai jam berapa bisa umat Islam laksanakan?
Jadi, I’tikaf dilakukan pada akhir bulan Ramadhan. Biasanya Itikaf ditujukan untuk meraih keutamaan malam Lailatul Qadar. Dalam melakukan I’tikaf, umat Islam mengharapkan pahala besar, menciptakan kebiasaan dari gemar beribadah, serta memproteksi diri dari godaan duniawi.
Lantas berapa lama batas waktu I’tikaf dalam syariat Islam? Dan Itikaf sampai jam berapa dapat dilaksanakan? Simak artikel berikut untuk mengetahuinya?
Apa Itu I’tikaf
Nah bagi kalian umat Muslim, pastinya sudah tahu dong dengan arti dari I’tikaf yang mana pelaksanaannya dilakukan pada bulan Ramadhan. Secara sederhana. I’tikaf memiliki arti sebagai kegiatan berdiam diri di masjid dan melakukan kegiatan amalan lainnya.
Amalan yang biasanya bisa kalian lakukan pada saat itu seperti misalnya sholat sunnah dan membaca Al-Qur’an. Kegiatan I’tikaf ini biasanya bertepatan pada saat memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Bagi kalian yang ingin melaksanakan I’tikaf, bisa mengunjungi masjid terdekat dan melakukan ibadah secara khusyuk. Nantinya setiap orang yang melaksanakan I’tikaf, Allah akan memberikan kesempatan pada umatnya berupa pahala cukup berlimpah.
Hukum, Rukun, Syarat, dan Tata Cara I’tikaf
Dari bacaan tadi, tentu kita akan lebih paham lagi jika mengetahui hukum, rukun, dan tata cara pelaksanaan I’tikaf. Hal ini begitu penting agar nantinya ibadah menjadi lebih sempurna dan InshaaAllah mendapatkan pahala berlimpah.
Berikut ini kami berikan informasi tentang hukum, rukun, syarat, dan tata cara yang benar pelaksanaan I’tikaf.
Hukum I’tikaf
Pertama yang perlu kita pahami bersama adalah hukum dari pelaksanaan I’tikaf itu sendiri. Menurut hadits, I’tikaf hukumnya sunnah dan apabila di kerjakan maka seseorang akan mendapatkan pahala.
Namun hukum sunnah tersebut dapat bergeser menjadi haram, apabila seorang istri tidak mendapatkan izin suami untuk I’tikaf. Istri sejatinya harus mematuhi suaminya dan mendapat persetujuan terlebih dahulu ketika akan melaksanakan sesuatu.
Baca juga: Kenapa Superman Bajunya Pake Huruf S
Rukun I’tikaf
Apabila kalian ingin melaksanakan I’tikaf, tentu harus mengetahui juga terkait rukun-rukun yang ada di dalamnya. Berikut ini rukun I’tikaf yang perlu kalian perhatikan.
- Melakukan niat terlebih dahulu untuk beri’tikaf
- Berdiam diri di masjid untuk melaksanakan ibadah sunnah sesuai anjuran
- Pelaksanaannya di masjid (namun mahzab hanafi memperbolehkan perempuan i’tikaf di rumah).
Syarat I’tikaf
Setelah mengetahui rukukun-rukun tersebut, alangkah baiknya untuk memperhatikan juga bagaimana persyaratan yang perlu kalian penuhi. Karena sama halnya dengan ibadah lain, I’tikaf harus mengedepankan persyaratan terlebih dahulu agar nantinya menjadikan ladang pahala bagi kita.
- Syarat pertama tentu saja seseorang harus beragam Islam
- Melaksanakan I’tikaf bagi orang yang berakal sehat
- Terbebas dari hadas besar
Penutup
Dengan demikian untuk kalian yang bertanya itikaf sampai jam berapa, batasan waktu i’tikaf pada dasarnya tidak ada waktu tertentu. Namun, utamanya dikerjakan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. I’tikaf dapat di mulai dari sebelum matahari terbenam di malam ke-20 atau ke-21 hingga sebelum sholat Idul Fitri.